Hari ini mungkin hari yang menyenangkan untukku, mungkin jugahari yang menyebalkan untukku. Hari ini tanggal 12 Juni 2011 tepat hari kelahiranku, dan kini usiaku menginjak 12 tahun. Itu usia yang cukup untuk anak kelas satu SMP.
“Selamat ulang tahun,
semoga panjang umur”
“Bangun Na, bangun”
“Bangun Na, bangun”
Suara itu tidak asing buatku, aku mendengar suara
dan membuka mata ternyata ada mamah, kak Reno dan dek Dafa. Aku senag sekali,
pagi-pagi mereka sudah ke kamarku membawakanku roti yang diatasnya ada lilin
yang menyala. Seingatku kemarin kak Reno bilang kepadaku “Na, maaf ya, kakak
tidak bisa pulang ke Jogja, papah sibuk dengan pekerjaannya jadi kakak tidak
ada yang mengantar ke Jogja”. Dan ternyata pada hari ini kakak ku ada, kakak ku
tidak di Semarang.
“Kakak make a wish dulu” kata Dafa adikku yang
menjengkelkan tetapi lucu.
Kupejamkan mata lalu kulanjutkan meniup lilin, lalu
mamah menciumku dan mendoakanku serta memberikanku hadiah. Tidak lupa kakakku
yang jauh-jauh dari Semarang juga memberku ucapan selamat dan memberiku kado
yang cukup besar.
“Kemaren kak Reno
bilangnya tidak bisa datang kesini, kakak bohong ya sma nana?”
ucapku sedikit kesal sambil mencupi kakak kesayanganku.
“Maaf Na, maaf. Kakak kan penegn bikin kejutan buat kamu, tapi kakak tidak berbohong kalau papah tidak bisa mengantar kakak, papah sibuk banget dengan pekerjaan disana”
jawab kakakku sambil mencubit pipiku.
ucapku sedikit kesal sambil mencupi kakak kesayanganku.
“Maaf Na, maaf. Kakak kan penegn bikin kejutan buat kamu, tapi kakak tidak berbohong kalau papah tidak bisa mengantar kakak, papah sibuk banget dengan pekerjaan disana”
jawab kakakku sambil mencubit pipiku.
Aku senang sekali hari
ini semua keluargaku berkumpul dirumah kecuali papah, papah selalu begitu,
semenjak papah cerai dari mamah, papah tidak pernah datang ke acara ulang
tahunku, bahkan saat kelulusanku ini. Sedih sih ngelihat teman-teman yang
wisuda bisa sama papah mamahnya danberfoto bersama, sedangkan aku? Aku hanya
berfoto dengan mamah dan adik. Tapi aku tetap bangga dengan mamahku yang selalu
ceria dan selalu menyemangatiku dalam segala hal.
“Kak Nana, dibuka dong
kadonya, Dafa mau lihat kado dari mamah” adikku ini memang paling suka membuka
kado. Adikku Dafa ini masih bia dibilang kecil karena masih kelas tiga SD.
“Nih, Dafa aja yang
buka kadonya” aku menyodorkan kado dari mamah ke Dafa dengan senyum.
Dafa membuka kado dari mamah dan aku membuka kado dari kak Reno, dan ternyata kado dari kak reno adalah boneka besar yang sejak dulu aku inginkan. Dulu waktu usiaku masih tujuh tahun aku meminta kepada papah boneka yang besar tetapi sampai papah dan mamah berpisah sejak usiaku sembilan tahun, papah sampai sekarang juga belum membelikanku boneka yang besr, tetapi kakakku yang membelikannya. Aku langsung memeluk kakakku dan mengucapkan terimakasih kepadanya. Tidak kalah menarik kado dari mamah, suah hp yang dari aku inginkan. Mamah memang pernah berjanji kepadaku jika nilai ujian nasionalku bagus mamah akan membelikannku kado yang spesial saat ulang tahunku, dan ternya mamah membelikannya. Mamah selalu menepati.
Teringat saat ulang
tahun ku yang kelima aku masih ingat sampai sekarang, dan aku juga masih
menyimpan foto-fotoku saat bersama mamah dan papah, saat semua penuh dengan
kasih sayang, canda tawa dan penuh dengan keceriaan.
“Nana mau kado apa dari
papah?” kata papah saat itu.
“Nana mau mainan itu”
jawabku sambil menunjuk buah-buahan yang dibawa oleh boneka monyet.
“Reno juga mau mainan
pah” kata kak Reno rewel sambil menarik-narik baju papah.
“Reno besok ya, waktu
Reno ulang tahun, sekarang papah mau membelikan buah-buahan untuk Nana” ucap
mamah sambil memegang kepala kak Reno, dan kak Reno pun nurut.
Saat itu usia kak Reno delapan tahun dan Dafa masih
dua tahun. Setelah dari toko mainan kita satu keluarga pergi ke Taman bermain.
Saat itu aku hampir terjatuh dari ayunan dan papah langsung menagkapku dan
memarahi kak Reno, karena kak Reno mendorong ayunan terlalu kencang dan saat
itu aku belum siap untuk diayun. Dan akhirnya kak Reno ngambek dengan papah dan
diluluhkan hatinya oleh mamah. Memang sih kata saudara-saudaraku, aku itu anak
papah dan kak Reno anak mamah.
Kulihat lagi lembaran
foto-foto yang tertutup oleh debu karena mamah tidak pernah merawatnta, seperti
foto itu sudah di musiumkan. Saat itu Dafa masuk TK, kira-kira Dafa berumur
empat tahun. Mamah, papah, aku, kak Reno dan Dafa berfoto bersama, saat itu ada
acara di TK Dafa.
“Mah, Reno mau naik gajah” rengek kak Reno.
“Nana
juga mau mah, tapi Nana mau naiknya dengan papah” ucapku begitu dengan mamah.
Dan mamah mengabulkan, mamah selalu mengabulkan keinginan kita.
Dan
masih banyak foto-foto lain yang begitu indah saat aku kecil. Dan akau merasa
foto kusam terlihat lebih indah, disaat semua tertawa tanpa dosa, saat mamah
selalu menyayangi keluarganya bukan pekerjaannya saja seperti sekarang.
“Kehidupan berubah,
banyak masalah” tiba-tiba kak Reno menupuk punggungku dari belakang dan ikut
meihat foto-roto dulu, saat semua keluarga utuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar